Minggu, 07 April 2013

Fakta Di Balik Pulsa Gratis



Untuk mendapatkan pulsa gratis, hampir semua remaja memilih provider yang berharga murah atau gonta-ganti kartu perdana. Di satu sisi, hal ini memang menguntungkan, tapi di sisi lain juga ada ruginya. Keuntungan dari kita menggunakan provider yang relatif memberikan banyak pulsa gratis adalah kita tidak perlu ragu untuk melakukan komunikasi antar relasi dan membuka wawasan jejaring sosial di handphone tanpa takut kebobolan.
Atau dengan gonta-ganti kartu, kita juga secara tidak langsung memberikan keuntungan kepada para pebisnis provider karena meningkatnya jumlah pembelian kartu perdana. Akan tetapi, di sisi lain, terdapat pula risiko dan kerugian yang harus ditanggung, baik oleh pengguna provider maupun produsennya. Dengan pulsa gratis, kita memang tidak perlu takut kebobolan, tapi biasanya pulsa gratis yang diberikan hampir semua provider memiliki jangka waktu yang terbatas atau menuntut terpenuhinya persyaratan tertentu
.
Misalnya, ada salah satu provider yang memberikan beribu pulsa gratis SMS dengan jangka waktu hanya 12 atau 24 jam dan setelah terpenuhinya syarat tertentu seperti menghabiskan pulsa minimum harian atau pulsa telepon per menitnya.
Selain itu, ada juga jenis provider yang memberikan pulsa gratis telepon selama berjam-jam dengan persyaratan waktu yang ditentukan, serta penggunaan pulsa minimum yang tidak diketahui sebelumnya. Hal tersebut juga kadang-kadang merugikan pelanggan provider karena saking terpikat dengan iming-iming pulsa gratis, para pelanggan langsung saja menggunakan sisa pulsa mereka untuk memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi tersebut. Hasilnya, kepuasan pelanggan hanya didapat sementara saja.
Lain lagi dengan kerugian yang didapat apabila kita menggunakan cara gonta-ganti kartu perdana untuk mendapatkan berbagai macam pulsa gratis. Cara ini biasanya digunakan oleh anak remaja yang menjadi korban iklan provider.
Saat iklan provider A menawarkan pulsa gratis di bulan pertama, maka mereka akan mengganti kartu mereka dengan kartu perdana A. Begitu juga saat provider lain mengeluarkan iklan dan berbagai macam promosi pulsa gratis, tanpa ragu mereka juga mengganti kartu A dengan kartu perdana B.
Hal ini memang terlihat menyenangkan bagi si pemegang kartu karena mereka bisa menikmati berbagai keuntungan pulsa gratis dari berbagai provider. Selain itu, pihak produsen kartu perdana pun ikut juga diuntungkan karena bisnisnya mengalami peningkatan daya jual.
Akan tetapi, cara mendapatkan pulsa gratis semacam ini juga memberikan efek samping bagi pelanggan maupun produsen. Pasalnya, jika terlalu sering gonta-ganti kartu, handphone pun akan mengalami disfungsi sehingga tidak bisa digunakan secara optimal. Apalagi jika kartu perdana yang dibeli berharga relatif murah, yakni sekitar tiga sampai tujuh ribu per kartu perdana.
Selain itu, di balik kita mendapatkan pulsa gratis dari mengganti kartu perdana, sebetulnya kita juga mendapatkan seperseribu gram emas dari tiap chip-nya. Oleh karena itu, dengan sering membeli dan membuang kartu perdana, itu sama halnya kita membuang seperseribu gram emas.
Padahal, negara tetangga kita, yakni Singapura telah menjalankan bisnis peremahan chip kartu perdana tersebut untuk bisa mendapatkan 25 kg emas dalam tiap bulannya dengan membeli chip kartu perdana bekas dari Indonesia. Sayang kan kalau kita membeli kartu perdana hanya untuk mendapat pulsa gratis, sementara negara lain mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan hanya mendapat pulsa gratis yang jangka waktunya terbatas?

Modus Penipuan Pulsa Gratis

Selain dengan dua cara yang telah disebutkan di atas, ada juga beberapa pihak yang nekat mengambil jalan pintas demi mendapatkan pulsa gratis. Jalan pintas tersebut adalah dengan cara menipu pelanggan lain, baik lewat SMS maupun lewat telepon.
Misalnya saja, dewasa ini kita pasti juga sering mendapatkan pesan berupa permohonan pertolongan dari pihak yang mengatasnamakan keluarga (baik ayah, ibu, kakak, atau pun adik) untuk mengisi pulsa mereka karena mereka sedang terjerat masalah di kantor polisi atau dengan pihak Rumah Sakit.
Isi SMS tersebut seringkali dipercaya oleh sebagian orang sehingga dengan mudah pelaku penipuan tersebut mendapatkan pulsa gratis sementara korban penipuan mendapatkan kekhawatiran karena keluarga mereka terancam masalah di kepolisian atau rumah sakit.
Sayangnya, di Indonesia sendiri pihak-pihak yang melakukan modus penipuan pulsa gratis tersebut masih sangat samar sehingga sulit ditemukan pelakunya. Apalagi, kebanyakan dari mereka hanya meminta pulsa seadanya atau tidak mematok berapa jumlah pulsa yang harus dikirimkan.
Bahkan modus penipuan seperti ini juga seringkali diikuti oleh para remaja yang iseng ingin mendapatkan pulsa gratis tanpa harus mengeluarkan uang dari kantong mereka. Selain dengan cara mengirimkan SMS atau telepon palsu, kasus serupa juga pernah dilakukan dengan mengirimkan SMS atau telepon yang mewartakan bahwa pelanggan tersebut mendapatkan hadiah uang tunai atau barang mewah lainnya hanya dengan mengirimkan uang atau pulsa gratis ke rekening atau nomor telepon yang disebutkan si penelepon.
Usaha untuk mendapatkan pulsa gratis tersebut juga tidak jarang menimbulkan korban. Hal ini dikarenakan mereka percaya bahwa mereka mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan barang mewah tersebut setelah mengirimkan sejumlah pulsa yang diminta pihak penelepon.

Pulsa Gratis dari Modus Hipnotis

Selain melakukan penipuan dengan jalan SMS atau telepon, ada juga pihak yang nekat melakukan aksi hipnotis untuk mendapatkan pulsa gratis dan berbagai permintaan lainnya.
Permintaan pulsa gratis dan benda lainnya tersebut dilakukan dengan dua cara, yakni menghipnotis seseorang yang baru keluar dari ATM dalam kondisi yang sepi, atau dengan melakukan hipnotis lewat telepon dan SMS. Modus hipnotis langsung biasanya dilakukan dengan cara menatap atau menepuk punggung korban sehingga ia menjadi tidak sadarkan diri.
Lantas akhirnya, semua uang dan barang-barang berharga pun diambil dari tas korban termasuk membawa korban ke tempat pembelian pulsa untuk memberikan pulsa gratis pada si penghipnotis. Lalu saat sadar, korban sudah tidak lagi mendapatkan barang bawaan mereka.
Modus hipnotis yang kedua adalah lewat jalur SMS atau telepon. Modus seperti ini biasanya dilakukan dengan dua cara, yakni cara halus dan cara keras. Cara halus biasanya dilakukan dengan cara memelas dan memohon dibelikan pulsa gratis dengan alasan yang sangat dramatis sehingga korban terbawa emosi dan rasa kasihan membawa mereka untuk melakukan apa yang diminta si penelepon.
Cara yang kedua adalah cara kasar yang biasanya dilakukan dengan cara mengancam korban, baik ancaman tersebut ditujukan kepada diri korban maupun kepada pihak lain yang masih berhubungan dengan korban (keluarga, teman atau kerabat lainnya).
Pertama, pihak penelepon menanyakan keberadaan korban. Setelah itu, ia meminta korban untuk mengirimkan pulsa gratis ke nomor tujuan yang mereka harapkan. Setelah itu, barulah mereka mengeluarkan ancaman pembunuhan atau penganiayaan terhadap keluarga atau kerabat korban supaya korban mau mengeluarkan sejumlah uang dan mengirimkannya ke nomor rekening pihak penelepon.
Meskipun terdengar tidak masuk akal, namun tak jarang ada pula korban yang tertipu ulah mereka ini. Meskipun ada yang di tengah jalan sadar, namun mereka sudah kehilangan beberapa uang untuk memebrikan pulsa gratis pada pihak penelepon atau setengah barang yang mereka pakai sudah hilang.
Oleh karena itu, kita sebagai pengguna provider diharapkan mampu menyaring berita mana yang terpercaya dan berita mana yang diragukan. Jangan karena diiming-imingi pulsa gratis lantas melakukan cara yang diperintahkan tanpa berpikir panjang. Pergunakanlah fasilitas handphone sesuai dengan fungsinya agar tidak terlibat modus penipuan apa pun yang dewasa ini sering kita temui.

Sumber : anneahira